AS : Serbuan Rudal Ke Suriah Sebagai Warning Untuk Korea Utara
Akurat24jam - Serbuan rudal-rudal jelajah Tomahawk terhadap Suriah pekan lalu telah dirancang sebagai warning atau peringatan keras bagi rezim kim Jong-un, Penguasa Korea Utara (korut).
Peringatan ini disampaikan Mentri Luar Negeri AS Rex Tillerson.
"Jika Anda melanggar perjanjian Internasional, jika Anda gagal untuk memenuhi komitmen, jika Anda menjadi ancaman bagi orang lain, respon dibeberapa titik kemungkinan akan dilakukan," kata Tillerson dalam program "This Week" di stasiun televisi ABC, semalam.
AS meluncurkan 59 rudal jelajah Tomahawk pada Kamis malam atau Jumat dini hari waktu Suriah terhadap pangkalan udara Shayrat, Horn, yang diyakini AS sebagai lokasi pasukan rezim Presiden Bashar Assad meluncurkan serangan senjata kimia. Dugaan serangan senjata kimia mengerikan itu terjadi di Khan Sheikhoun, Idlib, yang menewaskan lebih dari 85 orang, termasuk banyak bocah tidak bersalah.
Menlu Tillerson mengatakan serangan terbaru Amerika itu juga dimaksudkan untuk mengirimkan pesan ke Pyongyang. yang dalam beberapa pekan terakhir menguji tembak beberapa rudal balistik.
"Jika kita menilai bahwa mereka telah menyempurnakan jenis sistem mengirimkan (rudal balistik antarbenua) makan akan menjadi tahap yang sangat serius dari pengembangkan lebih lanjut," ujar Tillerson saat ditanya apakah Presiden Donald Trump akan mempertimbangkan pengembangkan rudal balistik antarbenua Korut sebagai kategori melewati "garis merah".
"Saya pikir ada pandangan bersama dan tidak ada silang pendapat tentang berapa berbahayanya situasi yang telah terjadi," kata Tillerson.
Komentar Menlu Tillerson ini muncul setelah Pentagon pada sabtu malam untuk mengerahkan armada kapal induk ke Semenanjung Korea untuk mendekati wilayah Korut.
Penasihat Keamanan Nasional Trump, H.R. McMaster, menyebut langkah AS sebagai hal yang "prudent". "Ini adalah sebuah rezim nakal yang kini (memjadi) rezim berkemampuan nuklir, sehingga Presiden telah meminta kami untuk siap guna memberinya sebagai macam pilihan untuk melenyapkan ancaman terhadap rakyat Amerika, sekutu dan mitra di wilayah itu," kata McMaster.
Pada hari Minggu, para pejabat Korut menyebut aksi AS di Suriah sebagai "agresi tak termaafkan". Korut mengklaim serangan AS itu membuktikan bahwa kepemilikan senjata nuklir Pyongyang dibenarkan untuk melindungi diri terhadap Washington yang bergerak sembrono untuk perang.
No comments