Header Ads

Breaking News

Latihan Gabungan di Australia untuk Hadapi Korut Sebanyak 30.000 Tentara


Akurat24jam - Di tengah kecaman dunia internasional, Korea Utara terus membandel. Pada 4 juli 2014, rezim Kim Jong-un kembali meluncurkan rudal balistik antar benua (ICBM) yang jatuh di perairan zona ekonomi eksklusif (ZEE) Jepang.

Meski belum dikonfirmasi kebenarannya, Korut berkoar akan terus mengembangkan kapasitas senjata nuklirnya yang diklaim bisa mencapai daratan Amerika Serikat.

Untuk merespons ancaman tersebut, sekitar 30 ribu personel, terutama dari Arustralia dan Amerika Serikat menggelar latihan gabungan besar-besaran di QueensLand.

Mereka akan menggelar Operation Talisman Saber (TS17) yang akan diwarnai sejumlah latihan perang-perangan.

Tak hanya dari AS dan Australia, partisipan dalam latihan militer itu juga berasal dari Selandia Baru, Jepang, dan Kanada.

"Saya pikir semua orang menonton berita saat ini dan menyaksikan bagaimana dunia menjadi tempat yang penuh dengan ketidakpastian. Kondisi tersebut memberikan kami kesempatan luar biasa untuk mempraktikkan kemampuan tempur yang canggih," kata Mayor Jendral Paul McLachlan, Komandan Divisi 1 Angkatan Darat Amerika.

Meski demikian, dia menambahkan, tak baik menggunakan teknologi militer yang super canggih, untuk menghadapi lawan yang kemampuannya jauh dibawah.

Latihan gabungan AS-Australia telah dilakukan sejak 2005. Namun, tahun ini punya arti penting, dengan mempertimbangkan situasi global belakangan.

Misalnya, ketidakpastian soal kehadiran militer AS di sekitar Negri Kangguru dibawah pemerintah Presiden Donald Trump, provokasi dan ancaman dari Korea Utara, dan peningkatan aktivitas Beijing di Laut China Selatan.

Latihan gabungan akan dilakukan di sejumlah titik di Northern Territory, wilayah di utara QueesLand, Laut Timur, Laut Coral, dan Laut Arafura.

Sejumlah kota juga akan dilibatkan untuk mendukung latihan tersebut, terutama dalam hal partisipasi virtual--di bidang komando, kontrol, dan komunikasi--yakni, Brisbane dan Canberra (di Australia), Hawaii, Indiana, Virginia, Colorado, dan Washington (di AS).

Tiga mantra militer dilibatkan--darat, laut, dan udara-- termasuk para pasukan khususnya.

Ada banyak hal yang akan di uji dalam latihan gabungan tersebut, diantaranya : operasi pasukan khusus, pendaratan amfibi, terjun payung, manuver darat, operasi perkotaan, operasi udara, operasi maritim, koordinasi penembakkan amunisi, ledakan dari senjata berukuran kecil, artileri, armada laut juga pesawat.

"Sejauh ini pengalaman saya, tak ada istilah lain di dunia yang memungkinkan untuk melakukan operasi amfibi, yang digabungkan dengan strategi pertempuran darat dan serangan udara secara simultan dengan cara yang kami lakukan disini," kata Mayor Jendral Paul McLachlan dalam sebuah pernyataan.

Latihan militer gabungan tentu saja akan menggunakan bahan peledak untuk melumpuhkan 'musuh'.
Namun, pihak angkatan bersenjata memastikan, Great Barrier Reef tidak akan menjadi salah satu korbannya.

"Departemen Pertahanan bekerja sama dengan Marine Park Authority untuk mengintegrasikan praktik perlindungan lingkungan terbaik dalam operasi kami,"demikian pernyataan Departemen Pertahanan Australia.

No comments