3 Orang Tewas Dalam Demo di Kota Venezuela, Total Korban 24 Orang
Akurat24jam - Korban jiwa terus berjatuhan di Venezuela seiring berlangsungnya aksi-aksi demo untuk mendesak pengunduran diri Presiden Nicolas Maduro.
Pejabat-pejabat Venezuela mengatakan seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (25/4/2017), dengan tiga korban tewas pada Senin (24/4) waktu setempat itu, maka jumlah korban jiwa sejak terjadinya aksi-aksi demo anti-Maduro tiga pekan lalu, kini telah mencapai 24 orang.
Disebutkan bahwa dari tiga orang yang tewas pada Senin (24/4) waktu setempat, dua orang di antaranya tewas dalam aksi demo yang diwarnai kerusuhan di kota Merida. Salah seorang dari keduanya adalah pendukung pemerintah.
Menurut pengacara publik, Tarek William Saab, beberapa orang juga terluka serius saat aksi demo yang rusuh pada Senin (24/4) dan kondisi mereka saat ini sedang "berada antara hidup dan mati."
Mengenai demonstran pendukung pemerintah yang tewas di kota Merida, Saab mengatakan, "dia sedang berdemo secara damai ketika dia terlihat mengalami luka tembak."
"Tidak jelas siapa yang menembak dia," tutur Saab.
Korban ketiga tewas di kota Barinas. Namun tidak jelas apakah dia merupakan demonstran anti-Maduro atau aktivis pro-pemerintah. Namun menurut partai oposisi, Justice First, pria tersebut ikut dalam aksi protes anti-Maduro dan menjadi target kelompok-kelompok bersenjata pro-pemerintah.
Pada Senin (24/4) tersebut, aksi-aksi demo anti-Maduro berskala besar digelar di sejumlah kota. Dalam aksinya, para demonstran memblokir jalan-jalan utama di negeri itu. Meski sebagian besar aksi demo berlangsung damai, namun kekerasan juga dilaporkan terjadi. Di ibukota, Caracas, polisi antihuru-hara melepaskan gas air mata ke para demonstran yang melemparkan batu.
Aksi-aksi demo antipemerintah tersebut telah marak di Venezuela sejak beberapa pekan terakhir. Aksi berskala besar tersebut berawal setelah Mahkamah Agung Venezuela mencabut kekuasaan parlemen yang dikuasai oposisi. Langkah tersebut menimbulkan kemarahan masyarakat luas dan memicu aksi-aksi protes terhadap Maduro. Meski kemudian keputusan itu dicabut kembali setelah mendapat tekanan massa, namun aksi-aksi demo terus berlanjut.
Pihak oposisi pun menyerukan digelarnya pemilihan presiden lebih awal. Saat ini, pemilihan presiden dijadwalkan berlangsung di Venezuela tahun depan. Mengenai aksi-aksi demo tersebut, Maduro mengklaim bahwa para demonstran telah dihasut oleh Amerika Serikat yang ingin menggulingkan kekuasaannya.
No comments