Fenomena Aneh Ditemukan di Dekat Kawasan 'Akhir Dunia'
Permukaan tanah lunak, yang mirip trampolin saat diinjak, sudah terungkap keberadaanya di tundra terpencil di Belyy island, Siberia Utara, di perairan Laut Kara, dekat semenanjung Yamal-yang berarti 'akhir dunia' dalam bahasa penduduk asli Nenets.

Setidaknya 15 'kantong gas' yang ditemukan di kepulauan Arktik (Kutub Utara) tersebut. Masing-masing berdiameter 1 meter.
Keberadaan kantong gas dibawah permukaan tanah beku (permafrost) tak hanya menambah daftar keganjilan di wilayah tersebut. tapi juga menjadi peringatan yang mengkhawatirkan bagi penduduk Bumi.
Para peneliti yang melakukan ekpedisi tersebut kemudian menyingkirkan lapisan tanah berumput di atasnya. Berdasarkan pengukuran, konsentrasi karbon dioksidasekitar 20 kali di atas normal sudah dilepaskan. Sementara, kadar metana (CH4) bahkan 200 kali lebih tinggi.
"Saat kami melepaskan lapisan rumput dan tanah, semua gas keluar dari sana seperti air mancur," kata tim peneliti Rusia.
Berdasarkan teori awal, hal tersebut menyebabkan suhu terik musim panas telah melelehkan lapisan tanah beku dan memicu gas-gas yang telah lama beku akhirnya lepas dari dalam tanah.
Video tentang fenomena tersebut menampilkan bagaimana tanah di bawah kaki ilmuwan membal, mirip trampolin.
Deskripsi lainnya yang menggambarkan lapisan permukaan tundra di zona permafrost yang terletak 765 kilometer di Lingkaran Arktik itu mirip gelembung (bubble) atau bergetar.
"Rasanya seperti jeli (agar-agar),"salah satu peneliti mengatakan, menurut sebuah siaran oleh Vesti Yamal."Kami belum pernah menemukan hal-hal yang seperti ini sebelunya.
Seorang ilmuwan, yang namanya tidak tertera dalam rekaman tersebut kemudian mengeluarkan peringatan."Gelembung yang tampak dizona permafrost adalah sebuah alasan serius untuk dikhawatirkan,"kata dia.
Sebab, sang ilmuwan juga menambahkan, bisa jadi hal tersebut bisa membawa konsekuensi yang tidak bisa kita prediksi.
Para peneliti terus menginvestigasi kantong mirip jeli, yang juga mengandung banyak air tidak beku.
Ilmuwan lainnya, yang terlibat dalam penelitian tersebut, Alexander Sokolov mengaku bahwa ketika ia pertama kali menyaksikan fenomena tersebut pada musim panas tahun lalu selama ekspedisi di pulau terpencil di siberia tersebut.
"Kami tidak mengetahui tentang gelembung-gelembung itu sebelum ekspedisi,"kata sokolov dari Ural Department of the Russian Academy of Sciences.
Dia juga menceritakan ketika timnya berjalan kaki tiap hari menumpuh jalan yang sangat jauh sebelum menemukan gelembut tersebut.
"Saya juga sudah bekerja di area Yamal selama 20 tahun lamanya, sejumlah rekan saya bahkan sudah ada disini lebih lama lagi, dan baru kali ini saya menemukan hal seperti ini," kata dia.
Sehari setelah menemukan gelembung pertama, Dr Sokolov menambahkan, timnya kemudian menemukan yang lain di sekitar area tersebut.
Seperti yang terlihat didalam video tersebut, kami telah memecahkannya dan udara dengan sangat cepat keluar dari dalam sana," kata dia. "Tak ada bau, juga tidak ada cairan yang keluar, kami kemudian kembali ke kamp kami dan mendiskusikan fenomena ini dengan para-para kolega, kami juga kemudian memustuskan untuk menemukan gas-gas yang ain yang berada di area sana untuk mengetahui apa yang keluar dari dalam tanah tersebut, ternyata tidak ada cairan yang terhembus keluar juga."
Kemudian kami menggunakan instrumen penganalisis gas yang nilainya 7 juta rubel atau setara dengan Rp 1,4 milliar, juga di ketahui adanya kandungan dua gas rumah kaca - karbon dioksida dan metana.
"Penganalisa gas juga menunjukan salah satu gas memiliki konsentrasi puluhan kali lebih tinggi dan normal, lainnya bahkan ratusan kali di atas wajar."
Pengukuran puncak menunjukan kandungan CO2 mencapai 7750 ppm, Sementara CH4 mencapai 375 ppm.
Dr Sokolov yakin, pemanasan global ada di balik fenomena tersebut."Ada kemungkinan panas luar biasa selama 10 hari bisa memicu mekanisme yang mencairkan level terluar premafrost dan melepaskan sejumlah gas." Kata dia.
Para ahli geologi juga menduga, mungkin telah terjadi kebocoran gas dari dalam tanah. Namun,menurut sokolov itu tak mungkin. Sebab, permafrost yang lebih pada (solif) tetap utuh di bawah gelembung tersebut.
Alexander Sokolov menambahkan, ia yakin, gas keluar dari dalam permukaan permafrost mempunyai kedalaman hinggga 1 meter.
ia lebih mengkhawatirkan akibatnya. "ini adalah bukti, bagi mereka yang amatir sekalipun, bahwa hal tersebut adalah peringatan yang serius. Ke depan kami akan melakukan studi lebih lanjut terkait gelembung-gelembung tersebut," kata dia."
Kawah Menganga di Kawasan 'Akhir Dunia'
Para ilmuwan telah memperingatkan potensi malapetaka akibat pemanasan global yang mengarah pada pelepasan gas-gas yang sangat berbahaya dari dalam tanah arktik ke atas atmosfer.
Bisa jadi apa yang gelembung yagn ditemukan di Belyy Island adalah bagian dari proses tersebut.
Di sebelah selatan pulau tersebut, di Semenanjung Yamal-yang dalam bahasa lokal disebut kawasan 'akhir dunia' - sejumlah teori aneh berseliweran.
Ada yang menduga lubang tersebut bikinan UFO, pintu rahasia menuju kedalaman Bumi. Atau sejumlah orang mengira itu adalah situs uji coba senjata atau bekas tumbukan meterorit.
Kebanyakan ilmuwan kini telah meyaini, Kawah-kawah tersebut tercipta akibat ledakan gas metana yang terkunci oleh suhu udara yang sangat memanas di wilayah Utara Rusia.
Teori utama terkait kawah di Yamal adalah, lubang menganga itu terbentuk oleh pingo, gundukan berbentuk kubah di atas inti es yang meledak akibat tekanan dari gas metana yang di keluarkan oleh mencairnya lapisan es yang didsebabkan oleh perubahan iklim.
Professor Vasily Bogoyavlensky, dari Oil and Gas Research Institute, Moskow mengatakan baru-baru ini ada pengakuan terjadinya suara ledakan sebelum terbentuknya formasi kawah di Semenanjung Taimyr pada 2013.
Suara keras tersebut bisa terdengar dari lokasi yang jauhnya mencapai 100 kilometer. Salah satu penduduk bahkan mengaku menyaksikan kilatan cahaya di langit.
Kawah tersebut kali pertama dijumpai oleh penggembala rusa yang nyaris jatuh ke dalamnya. Sejak saat itu, ukuran lubang itu membesar hingga 15 kali selama 1,5 tahun kemudian.
Kini di kawah tersebut bisa saja menganga dengan diameter 70 meter. Namun, tak ada survei ilmiah yang dilakukan diwilayah terpencil tersebut, sehingga tak ada yang bisa memastikanya.

Setidaknya 15 'kantong gas' yang ditemukan di kepulauan Arktik (Kutub Utara) tersebut. Masing-masing berdiameter 1 meter.
Keberadaan kantong gas dibawah permukaan tanah beku (permafrost) tak hanya menambah daftar keganjilan di wilayah tersebut. tapi juga menjadi peringatan yang mengkhawatirkan bagi penduduk Bumi.
Para peneliti yang melakukan ekpedisi tersebut kemudian menyingkirkan lapisan tanah berumput di atasnya. Berdasarkan pengukuran, konsentrasi karbon dioksidasekitar 20 kali di atas normal sudah dilepaskan. Sementara, kadar metana (CH4) bahkan 200 kali lebih tinggi.
"Saat kami melepaskan lapisan rumput dan tanah, semua gas keluar dari sana seperti air mancur," kata tim peneliti Rusia.
Berdasarkan teori awal, hal tersebut menyebabkan suhu terik musim panas telah melelehkan lapisan tanah beku dan memicu gas-gas yang telah lama beku akhirnya lepas dari dalam tanah.
Video tentang fenomena tersebut menampilkan bagaimana tanah di bawah kaki ilmuwan membal, mirip trampolin.
Deskripsi lainnya yang menggambarkan lapisan permukaan tundra di zona permafrost yang terletak 765 kilometer di Lingkaran Arktik itu mirip gelembung (bubble) atau bergetar.
"Rasanya seperti jeli (agar-agar),"salah satu peneliti mengatakan, menurut sebuah siaran oleh Vesti Yamal."Kami belum pernah menemukan hal-hal yang seperti ini sebelunya.
Seorang ilmuwan, yang namanya tidak tertera dalam rekaman tersebut kemudian mengeluarkan peringatan."Gelembung yang tampak dizona permafrost adalah sebuah alasan serius untuk dikhawatirkan,"kata dia.
Sebab, sang ilmuwan juga menambahkan, bisa jadi hal tersebut bisa membawa konsekuensi yang tidak bisa kita prediksi.
Para peneliti terus menginvestigasi kantong mirip jeli, yang juga mengandung banyak air tidak beku.
Ilmuwan lainnya, yang terlibat dalam penelitian tersebut, Alexander Sokolov mengaku bahwa ketika ia pertama kali menyaksikan fenomena tersebut pada musim panas tahun lalu selama ekspedisi di pulau terpencil di siberia tersebut.
"Kami tidak mengetahui tentang gelembung-gelembung itu sebelum ekspedisi,"kata sokolov dari Ural Department of the Russian Academy of Sciences.
Dia juga menceritakan ketika timnya berjalan kaki tiap hari menumpuh jalan yang sangat jauh sebelum menemukan gelembut tersebut.
"Saya juga sudah bekerja di area Yamal selama 20 tahun lamanya, sejumlah rekan saya bahkan sudah ada disini lebih lama lagi, dan baru kali ini saya menemukan hal seperti ini," kata dia.
Sehari setelah menemukan gelembung pertama, Dr Sokolov menambahkan, timnya kemudian menemukan yang lain di sekitar area tersebut.
Seperti yang terlihat didalam video tersebut, kami telah memecahkannya dan udara dengan sangat cepat keluar dari dalam sana," kata dia. "Tak ada bau, juga tidak ada cairan yang keluar, kami kemudian kembali ke kamp kami dan mendiskusikan fenomena ini dengan para-para kolega, kami juga kemudian memustuskan untuk menemukan gas-gas yang ain yang berada di area sana untuk mengetahui apa yang keluar dari dalam tanah tersebut, ternyata tidak ada cairan yang terhembus keluar juga."
Kemudian kami menggunakan instrumen penganalisis gas yang nilainya 7 juta rubel atau setara dengan Rp 1,4 milliar, juga di ketahui adanya kandungan dua gas rumah kaca - karbon dioksida dan metana.
"Penganalisa gas juga menunjukan salah satu gas memiliki konsentrasi puluhan kali lebih tinggi dan normal, lainnya bahkan ratusan kali di atas wajar."
Pengukuran puncak menunjukan kandungan CO2 mencapai 7750 ppm, Sementara CH4 mencapai 375 ppm.
Dr Sokolov yakin, pemanasan global ada di balik fenomena tersebut."Ada kemungkinan panas luar biasa selama 10 hari bisa memicu mekanisme yang mencairkan level terluar premafrost dan melepaskan sejumlah gas." Kata dia.
Para ahli geologi juga menduga, mungkin telah terjadi kebocoran gas dari dalam tanah. Namun,menurut sokolov itu tak mungkin. Sebab, permafrost yang lebih pada (solif) tetap utuh di bawah gelembung tersebut.
Alexander Sokolov menambahkan, ia yakin, gas keluar dari dalam permukaan permafrost mempunyai kedalaman hinggga 1 meter.
ia lebih mengkhawatirkan akibatnya. "ini adalah bukti, bagi mereka yang amatir sekalipun, bahwa hal tersebut adalah peringatan yang serius. Ke depan kami akan melakukan studi lebih lanjut terkait gelembung-gelembung tersebut," kata dia."
Kawah Menganga di Kawasan 'Akhir Dunia'
Para ilmuwan telah memperingatkan potensi malapetaka akibat pemanasan global yang mengarah pada pelepasan gas-gas yang sangat berbahaya dari dalam tanah arktik ke atas atmosfer.
Bisa jadi apa yang gelembung yagn ditemukan di Belyy Island adalah bagian dari proses tersebut.
Di sebelah selatan pulau tersebut, di Semenanjung Yamal-yang dalam bahasa lokal disebut kawasan 'akhir dunia' - sejumlah teori aneh berseliweran.
Ada yang menduga lubang tersebut bikinan UFO, pintu rahasia menuju kedalaman Bumi. Atau sejumlah orang mengira itu adalah situs uji coba senjata atau bekas tumbukan meterorit.
Kebanyakan ilmuwan kini telah meyaini, Kawah-kawah tersebut tercipta akibat ledakan gas metana yang terkunci oleh suhu udara yang sangat memanas di wilayah Utara Rusia.
Teori utama terkait kawah di Yamal adalah, lubang menganga itu terbentuk oleh pingo, gundukan berbentuk kubah di atas inti es yang meledak akibat tekanan dari gas metana yang di keluarkan oleh mencairnya lapisan es yang didsebabkan oleh perubahan iklim.
Professor Vasily Bogoyavlensky, dari Oil and Gas Research Institute, Moskow mengatakan baru-baru ini ada pengakuan terjadinya suara ledakan sebelum terbentuknya formasi kawah di Semenanjung Taimyr pada 2013.
Suara keras tersebut bisa terdengar dari lokasi yang jauhnya mencapai 100 kilometer. Salah satu penduduk bahkan mengaku menyaksikan kilatan cahaya di langit.
Kawah tersebut kali pertama dijumpai oleh penggembala rusa yang nyaris jatuh ke dalamnya. Sejak saat itu, ukuran lubang itu membesar hingga 15 kali selama 1,5 tahun kemudian.
Kini di kawah tersebut bisa saja menganga dengan diameter 70 meter. Namun, tak ada survei ilmiah yang dilakukan diwilayah terpencil tersebut, sehingga tak ada yang bisa memastikanya.
| 6 games dalam 1 User ID |
*POKER*BANDAR POKER*CAPSA SUSUN*ADU Q*BANDAR Q*DOMINO99*
*PLAYER Vs PLAYER , NO BOTS GARANSI
*bonus referral 20% / seumur hidup
*bonus TO mingguan 0.5% (dibagikan setiap hari senin)
*proses depo dan wd kurang dari 2 mnt (bank tidak ada gangguan)
*AMAN dan terpercaya
Transaksi dgn Bank
BCA - BRI - BNI - MANDIRI - DANAMON
--|--
No comments